Visi Perhimpunan Ahlul Halli Wal ‘Aqdi Dunia adalah “Menyongsong janji Allah dan Rasul-Nya, meletakkan Ad-dinul Islami di atas semua Ad-Din lain yang akhir zaman nanti akan dipimpin oleh Al-Mahdi dengan sistem kekhalifahan di seluruh dunia (QS At-Taubah, 9:33, QS Al-Fath, 48:28, QS Ash-Shaf, 61:9, dan QS An-Nur, 24:55).
Sedangkan Misi Perhimpunan Ahlul Halli Wal ‘Aqdi Dunia adalah sebagai berikut :
1. Berupaya mewujudkan peradaban Islam yang Rahmatan Lil-‘Alamin (QS Al-Anbiya, 21:107 dan QS Saba, 34:28).
2. Membuktikan bahwa para ulama dan umat Islam adalah umat yang terbaik (QS Ali ‘Imran, 3:110).
3. Mengupayakan kesatuan muslimin dalam melaksanakan manajemen nizham dengan kaidah shaffan yang kaffah. (QS Al-Anfal, 8:73, QS Al-Baqarah, 2:208, dan QS Ash-Shaff, 61:4).
4. Merancang persiapan Dialog Tingkat Dunia dengan para petinggi kafirin dari Ahli Kitab yang berpusat di Keuskupan Vatikan dan Musyrikin yang bernaung di kelembagaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations) (QS Al-Bayyinah, 98:1, QS Al-‘Ankabut, 29:46, dan QS Ali Imran, 3:61).
5. Mempersiapkan dan menyambut kehadiran fase kelima dunia yang dijanjikan Rasulullah Saw, yakni fase Khilafah ‘Ala Minhaj An-Nubuwwah (HR Ahmad, 355/30 dari Hudzaifah).
Sosialisasi Visi dan Misi
Beberapa langkah dilakukan untuk mewujudkan kandungan visi dan misi adalah :
1. Melaksanakan silaturrahim dengan para ulama, zuama, cendekiawan muslim, dan tokoh ummat lainnya. Baik secara personal maupun melalui kelembagaan, jamaah, organisasi Islam yang non government dan government (QS An-Nisa, 4:1 dan HR Al-Bukhari, 5991)
2. Mengadakan Mudzakarah ulama, zuama, dan cendekiawan muslim dengan membahas topik – topik tertentu (QS Al-Haqah, 69:48 dan QS Asy-Syura, 42:38)
3. Menginformasikan keberadaan Perhimpunan Ahlul Halli Wal ‘Aqdi Dunia ke berbagai pihak di beberapa penjuru dunia (QS Al-Qashash, 28:85)
4. Mengajak para alim ulama dan umat Islam meningkatkan bertoleransi aktif antar ummat Islam dan orang kafir (QS Al-Hujurat, 49:10-13 dan QS Al-Kafirun, 109:1-6)
5. Membantu korban bencana alam serta bencana kemanusiaan (peperangan/pertikaian) secara moral dan material (QS Al-Maidah, 5:32)
6. Memberikan pandangan dan menentukan sikap terhadap humanisme sekuler, dehumanisasi, hedonisme intelektual, paganisme, materialisme dialektis, atheisme berdasarkan petunjuk dan pengajaran dari Al-Quran dan As-Sunnah (QS At-Taubah, 9:73)
7. Mencegah larutnya ummat Islam ke dalam makar besar Musyrikin (QS Ibrahim, 14:44-47) dengan aksi kejahatan mafia dan spionase dari “Sembilan Aktor Intelektual”/Tis’atu Rahtin (QS An-Naml, 27:48), dan jebakan kemunafikan (QS An-Nisa, 4:137;147) yang sengaja dirancang oleh orang-orang kafir dari Ahli Kitab (Yahudi / Nashrani) dan Musyrikin.